Mengungkap Arti Kata Netral: Pahami Konteksnya!Untuk sebagian besar dari kita, kata
netral
mungkin sering terdengar, tapi
apa sih sebenarnya arti kata netral itu
? Nah, guys, hari ini kita bakal menyelami
makna netral
dari berbagai sudut pandang. Dari obrolan santai sehari-hari sampai isu-isu berat kayak politik, konsep
netral
ini punya banyak rupa dan konteksnya penting banget buat kita pahami biar enggak salah kaprah. Bukan cuma sekadar ‘enggak berpihak’ atau ‘di tengah-tengah’ doang lho,
netral
itu bisa punya implikasi yang dalam banget, tergantung di mana kita menggunakannya. Jadi, siap-siap ya, kita akan bongkar tuntas arti dan pentingnya bersikap
netral
dalam berbagai situasi. Kita akan coba lihat bagaimana
netral
ini bisa jadi kunci untuk menjaga keseimbangan, objektivitas, dan bahkan perdamaian, tapi di sisi lain juga bisa jadi pisau bermata dua yang kadang menimbulkan masalah. Yuk, mari kita mulai perjalanan kita memahami kata yang sederhana namun penuh makna ini!Memahami
arti kata netral
itu seperti membuka kotak pandora yang berisi berbagai definisi dan nuansa. Secara garis besar,
netral
sering diartikan sebagai
tidak memihak
,
tidak punya kecenderungan
ke satu sisi, atau
berada di tengah
. Bayangin aja, kalau ada dua kubu yang lagi berdebat sengit, orang yang
netral
itu ibarat wasit yang enggak ikutan teriak-teriak mendukung tim A atau tim B. Dia cuma berdiri di sana, mengawasi, dan mencoba melihat situasi dari perspektif yang seimbang. Ini penting banget, karena sikap
netral
memungkinkan kita untuk membuat penilaian yang lebih objektif dan adil. Tanpa adanya keberpihakan, keputusan yang diambil diharapkan bisa lebih rasional dan tidak didasari oleh emosi atau preferensi pribadi. Konsep ini bukan cuma berlaku untuk individu, lho. Negara pun bisa bersikap
netral
dalam konflik internasional, yang berarti mereka menahan diri untuk tidak mendukung salah satu pihak yang bertikai. Dalam ilmu pengetahuan, kita sering dengar istilah
pH netral
, yang artinya tidak asam dan tidak basa, pas di tengah. Atau dalam dunia fesyen, ada
warna netral
seperti abu-abu, krem, atau putih, yang mudah dipadupadankan dengan warna lain tanpa mendominasi. Ini menunjukkan betapa luasnya aplikasi kata
netral
ini dalam kehidupan kita. Jadi, jangan cuma menganggapnya sebagai kata biasa ya, guys. Kata
netral
ini menyimpan filosofi penting tentang keseimbangan, keadilan, dan objektivitas yang bisa banget kita terapkan dalam banyak aspek kehidupan. Memahaminya secara mendalam akan membantu kita berpikir lebih kritis dan bersikap lebih bijaksana. Nah, sekarang kita bakal gali lebih dalam lagi di berbagai konteks berbeda!## Netralitas dalam Berbagai Konteks: Bukan Hanya Sekadar ‘Di Tengah-Tengah’Seperti yang udah kita bahas,
netralitas
itu punya banyak sekali wajah, guys. Makanya, penting banget buat kita memahami
apa arti netral
dalam konteks yang berbeda biar enggak salah paham. Dari politik sampai pilihan warna baju, konsep
netral
ini bisa muncul di mana-mana dengan makna dan implikasi yang unik. Mari kita bedah satu per satu, karena tiap bidang punya definisi dan ekspektasi yang berbeda terhadap sikap
netral
ini. Ini bukan cuma tentang berdiri di tengah doang, lho, tapi tentang pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana
netral
itu bekerja dalam skenario spesifik. Jadi, siap-siap buat menggali lebih dalam dan melihat betapa
fleksibelnya
makna dari kata
netral
ini, yang seringkali dianggap sederhana.### Netralitas dalam Politik dan Hubungan InternasionalDi arena politik dan hubungan internasional,
netralitas
adalah konsep yang
sangat krusial
dan kompleks. Bayangkan, guys, ketika ada negara yang menyatakan diri sebagai
negara netral
, itu berarti mereka berjanji untuk tidak terlibat dalam konflik militer antara negara lain, atau bahkan tidak berpihak pada aliansi militer manapun. Contoh paling terkenal mungkin Swiss, yang selama berabad-abad dikenal dengan kebijakan _netralitas_nya. Ini bukan cuma berarti mereka enggak ikut perang ya, tapi juga mencakup tidak menyediakan bantuan militer atau finansial kepada pihak yang bertikai, dan harus bersikap
imparsial
dalam urusan diplomatik. Tujuannya jelas: untuk menjaga kedaulatan mereka sendiri dan kadang-kadang, untuk bisa menjadi penengah yang efektif dalam konflik global.Namun, jadi
netral
di panggung dunia itu
bukan perkara mudah
, lho. Ada tekanan dari berbagai pihak, dan kadang-kadang, mempertahankan status
netral
itu sendiri bisa jadi tantangan berat. Ada yang berpendapat bahwa
netralitas
dalam konflik besar bisa diartikan sebagai bentuk
ketidakpedulian
atau bahkan
keegoisan
, karena mereka tidak mengambil sikap terhadap pelanggaran hak asasi manusia atau agresi. Di sisi lain, bagi negara-negara yang lebih kecil,
netralitas
bisa jadi strategi bertahan hidup untuk menghindari terjebak dalam pusaran konflik negara-negara adidaya.Jadi,
netralitas politik
ini jauh lebih dalam dari sekadar ‘tidak ikut-ikutan’. Ini adalah sebuah
kebijakan luar negeri
yang membutuhkan perencanaan strategis, komitmen, dan seringkali, kemampuan diplomatik yang mumpuni untuk menavigasi kompleksitas hubungan antarnegara. Memahami
apa arti netral
dalam konteks ini membantu kita melihat betapa pentingnya keseimbangan kekuatan dan peran perdamaian di dunia. Status
netral
juga bisa berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara pihak-pihak yang bertikai, memberikan ruang bagi dialog dan solusi tanpa bias. Ini menunjukkan bahwa menjadi
netral
bukan berarti pasif, melainkan seringkali merupakan peran yang sangat aktif dan kritis dalam upaya menjaga stabilitas global. Konsep ini juga sering dikaitkan dengan
objektivitas
dalam pelaporan berita, di mana media yang
netral
berusaha menyajikan fakta tanpa bias politik.### Netralitas dalam Ilmu Pengetahuan dan TeknologiKetika kita bicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi,
netral
punya makna yang
lebih spesifik
dan seringkali bersifat teknis, guys. Salah satu contoh paling umum adalah
pH netral
. Kalian pasti pernah dengar kan di pelajaran kimia? Air murni itu punya pH 7, yang artinya
netral
, enggak asam dan enggak basa. Ini adalah titik keseimbangan kimiawi yang penting banget dalam banyak reaksi dan juga buat kesehatan kita. Contohnya, produk perawatan kulit sering dipromosikan sebagai ‘pH netral’ karena dianggap lebih lembut dan sesuai dengan keseimbangan alami kulit.Lalu, dalam fisika, kita punya konsep
muatan listrik netral
. Atom biasanya
netral
secara elektrik, artinya jumlah proton (muatan positif) dan elektron (muatan negatif)nya seimbang. Kalau keseimbangan ini terganggu, barulah muncul muatan positif atau negatif. Pemahaman tentang muatan
netral
ini fundamental banget buat memahami bagaimana listrik bekerja dan bagaimana kita bisa memanfaatkan energi. Bahkan dalam konteks yang lebih abstrak seperti
algoritma netral
, artinya algoritma yang dirancang untuk tidak memiliki bias terhadap data tertentu, sehingga hasil yang diberikan lebih
adil
dan
objektif
.Contoh lain adalah
jaringan saraf netral
(artificial neural networks) dalam kecerdasan buatan, di mana istilah ‘netral’ merujuk pada unit dasar pemrosesan informasi yang menyerupai neuron biologis. Meskipun nama ini agak misleading karena neuron bisa ‘aktif’ atau ‘tidak aktif’, ide dasarnya adalah menciptakan model yang dapat belajar tanpa bias awal yang disuntikkan secara manual. Jadi, dalam sains dan teknologi,
netralitas
itu seringkali merujuk pada kondisi
keseimbangan
,
ketiadaan muatan
, atau
ketiadaan bias
yang disengaja untuk mencapai hasil yang lebih
murni
,
stabil
, dan
objektif
. Memahami
apa arti netral
di sini membantu kita mengapresiasi dasar-dasar ilmiah yang membentuk dunia modern. Ini menunjukkan betapa kata
netral
ini tidak hanya relevan dalam interaksi sosial, tetapi juga menjadi fondasi bagi pemahaman kita tentang alam semesta dan pengembangan teknologi.### Netralitas dalam Kehidupan Sehari-hari dan EmosiOke, sekarang kita bahas
netral
dalam konteks yang paling dekat dengan kita, yaitu
kehidupan sehari-hari dan emosi
, guys. Seringkali,
netral
di sini merujuk pada
sikap
atau
ekspresi
yang tidak menunjukkan emosi yang kuat atau preferensi yang jelas. Misalnya, kalau ada temanmu cerita masalah, kamu bisa memberikan
reaksi netral
, yang artinya kamu mendengarkan tanpa menghakimi atau tanpa langsung memberikan opini yang berat sebelah. Ini penting banget buat jadi pendengar yang baik. Ekspresi wajah yang
netral
juga berarti tidak menunjukkan senyum, cemberut, atau terkejut, melainkan
tenang
dan
tanpa emosi yang menonjol
.Dalam percakapan, menggunakan
bahasa netral
berarti menghindari kata-kata yang bisa memicu emosi atau menunjukkan keberpihakan. Ini sangat berguna dalam diskusi yang sensitif atau saat kita ingin menyampaikan informasi secara
objektif
. Bayangkan kalau kamu lagi jadi moderator diskusi, kamu harus bisa menjaga bahasa tetap
netral
biar semua peserta merasa didengar dan enggak ada yang merasa diserang.Sikap
netral
juga bisa berlaku untuk
opini
. Terkadang, kita memilih untuk memiliki
opini netral
tentang suatu isu karena kita merasa belum punya cukup informasi, atau karena kita ingin menghormati berbagai sudut pandang tanpa harus memilih salah satu. Ini bukan berarti kita enggak peduli, ya, tapi lebih ke arah
menjaga objektivitas
dan
tidak terburu-buru menghakimi
. Jadi,
netral
dalam kehidupan sehari-hari itu seringkali berkaitan dengan
kemampuan kita untuk menahan diri
,
bersikap adil
, dan
tidak membiarkan emosi atau bias pribadi mendikte reaksi atau opini kita
. Ini adalah soft skill yang berharga banget buat menjaga hubungan baik dan berkomunikasi secara efektif. Memahami
apa arti netral
di sini membantu kita menjadi individu yang lebih bijaksana dan empatik. Ini juga mencakup konsep
netralitas gender
dalam bahasa, di mana kita menggunakan istilah yang tidak terikat pada jenis kelamin tertentu untuk menciptakan komunikasi yang lebih inklusif dan setara.## Pentingnya Bersikap Netral: Kunci Keseimbangan dan KeadilanMemahami
apa arti netral
saja enggak cukup, guys. Kita juga perlu tahu
kenapa sih bersikap netral itu penting banget
? Nah, ada banyak alasan kuat kenapa
netralitas
menjadi sebuah nilai yang sangat dihargai dalam berbagai aspek kehidupan. Bukan cuma biar keren atau terlihat bijak, tapi netralitas ini punya peran fundamental dalam menciptakan keseimbangan, keadilan, dan bahkan perdamaian. Ini adalah prinsip yang bisa memandu kita dalam membuat keputusan, berinteraksi dengan orang lain, dan menanggapi isu-isu kompleks. Mari kita bedah lebih lanjut mengapa
netralitas
ini seringkali menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan adil bagi semua.Ini bukan cuma tentang menjaga jarak, tapi tentang membangun fondasi yang kuat untuk interaksi yang sehat.### Menjaga Objektivitas dan KeadilanSalah satu alasan utama kenapa
netralitas
itu penting adalah kemampuannya untuk
menjaga objektivitas dan keadilan
. Kalau kita bersikap
netral
, kita cenderung melihat sebuah situasi dari berbagai sisi, tanpa bias atau prasangka yang kuat. Bayangin aja, kalau kamu lagi jadi hakim atau wasit, kamu
wajib banget
netral, kan? Tujuannya supaya keputusan yang kamu ambil itu adil dan tidak memihak satu pihak pun. Tanpa objektivitas, keputusan bisa jadi dangkal, emosional, dan merugikan salah satu pihak.Dalam dunia jurnalistik,
liputan netral
sangat diidamkan. Jurnalis yang
netral
akan berusaha menyajikan fakta apa adanya, tanpa menyertakan opini pribadi atau condong ke salah satu kubu politik. Ini penting supaya publik bisa mendapatkan informasi yang akurat dan bisa membuat penilaian sendiri berdasarkan data, bukan berdasarkan
agenda tersembunyi
dari media. Jadi,
netralitas
ini adalah fondasi untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan informasi yang beredar itu bisa dipercaya. Ini adalah pertahanan pertama kita terhadap bias dan misinformasi, memungkinkan diskusi yang lebih sehat dan pengambilan keputusan yang lebih rasional.### Mencegah Konflik dan Mempromosikan PerdamaianDi level yang lebih besar,
netralitas
bisa jadi
alat ampuh
untuk
mencegah konflik dan mempromosikan perdamaian
, guys. Coba lihat lagi contoh negara Swiss yang
netral
tadi. Karena mereka tidak memihak, mereka seringkali bisa menjadi mediator yang dipercaya dalam konflik internasional. Mereka bisa jadi
jembatan komunikasi
antara pihak-pihak yang sedang bertikai, karena tidak ada yang merasa mereka punya
agenda tersembunyi
.Dengan bersikap
netral
dalam konflik, baik antarindividu maupun antarnegara, kita menciptakan ruang bagi dialog dan negosiasi. Kita menunjukkan bahwa kita
tidak ingin memperkeruh suasana
, melainkan ingin mencari solusi yang bisa diterima semua pihak. Di lingkungan kerja, misalnya, jika ada konflik antar rekan, manajer yang
netral
bisa membantu menengahi dan mencari titik temu tanpa memperparah perpecahan. Ini adalah peran yang sangat berharga. Jadi,
netralitas
ini bukan cuma tentang ‘tidak ikut-ikutan’, tapi tentang
aktif menciptakan kondisi yang kondusif
untuk penyelesaian masalah dan terwujudnya perdamaian. Ini menunjukkan betapa
netral
bisa menjadi kekuatan positif dalam membangun hubungan yang harmonis.### Membangun Kepercayaan dan KredibilitasTerakhir, tapi tak kalah penting,
netralitas
itu
membangun kepercayaan dan kredibilitas
. Orang-orang cenderung lebih percaya pada individu atau institusi yang mereka anggap
netral
. Kenapa? Karena mereka tahu bahwa keputusan atau informasi yang diberikan itu
tidak didasari oleh kepentingan pribadi
atau
keberpihakan
. Misalnya, seorang konsultan yang
netral
akan memberikan saran terbaik untuk kliennya, tanpa memikirkan keuntungan pribadi atau preferensi vendor tertentu. Atau seorang guru yang
netral
akan menilai muridnya berdasarkan kinerja, bukan karena suka atau tidak suka secara personal.Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat, baik itu personal maupun profesional. Dengan secara konsisten menunjukkan sikap
netral
di mana pun itu dibutuhkan, kita secara otomatis membangun reputasi sebagai orang atau pihak yang
dapat diandalkan
,
jujur
, dan
adil
. Ini akan membuka lebih banyak pintu kesempatan dan membuat interaksi kita dengan orang lain jadi lebih lancar dan positif. Memahami
apa arti netral
dan bagaimana menerapkannya bisa jadi modal berharga untuk menjadi pribadi yang lebih dihormati dan dipercaya. Ini bukan hanya tentang menghindari bias, tetapi tentang secara aktif menunjukkan komitmen terhadap kebenaran dan keadilan, yang pada akhirnya memperkuat posisi kita sebagai individu yang kredibel dan bisa diandalkan.## Tantangan dan Kesalahpahaman tentang NetralitasSetelah kita bahas pentingnya
netralitas
, sekarang saatnya kita intip sisi lain, yaitu
tantangan dan kesalahpahaman
yang sering muncul seputar konsep ini, guys. Meskipun
netralitas
itu punya banyak manfaat, bersikap
netral
itu enggak selalu mudah dan kadang bisa disalahartikan lho. Ada situasi di mana menjadi
netral
justru bisa jadi pilihan yang sulit atau bahkan dikritik. Jadi, penting banget buat kita memahami
apa arti netral
secara komprehensif, termasuk batasan dan miskonsepsinya, biar kita enggak terjebak dalam dilema yang tidak perlu. Yuk, kita kupas tuntas beberapa skenario di mana
netralitas
bisa jadi rumit.### Kapan Netralitas Bisa Jadi Sulit atau Dikritik?Ada saat-saat di mana bersikap
netral
itu
sangat menantang
atau bahkan bisa
menuai kritik pedas
. Bayangkan kalau ada kasus ketidakadilan yang jelas-jelas terjadi, misalnya ada penindasan atau pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan. Apakah kita masih bisa bersikap
netral
? Banyak yang berpendapat bahwa dalam situasi seperti itu,
netralitas
bisa diartikan sebagai bentuk
persetujuan diam-diam
terhadap pelaku kejahatan, atau bahkan sebagai
ketidakpedulian
terhadap penderitaan korban. Desmond Tutu pernah bilang, “Kalau kamu
netral
dalam situasi ketidakadilan, kamu sudah memilih sisi penindas.” Ini adalah
kutipan kuat
yang menunjukkan bahwa
netralitas
itu punya batas etis.Dalam politik, misalnya, negara yang
netral
mungkin dikritik karena tidak mengambil sikap terhadap rezim otoriter atau genosida. Di level personal, jika temanmu di-bully, dan kamu hanya diam dan bersikap
netral
, temanmu mungkin akan merasa kamu tidak peduli atau bahkan mengkhianati mereka. Jadi,
netralitas
itu tidak selalu berarti yang terbaik atau yang paling etis, terutama ketika ada nilai-nilai fundamental seperti keadilan dan kemanusiaan yang terancam. Memahami
apa arti netral
di sini adalah tentang
menimbang konsekuensi
dari sikap kita dan kapan saatnya untuk
tidak lagi netral
demi kebaikan yang lebih besar. Ini adalah dilema moral yang seringkali harus kita hadapi.### Membedakan Netralitas dengan ApatismeSeringkali,
netralitas
disalahartikan dengan
apatisme
atau
ketidakpedulian
, guys. Padahal, dua hal ini
sangat berbeda
! Ketika seseorang bersikap
netral
, itu bukan berarti mereka enggak peduli sama sekali. Justru, orang yang
netral
bisa jadi
sangat peduli
dan ingin melihat solusi yang adil, tetapi mereka memilih untuk tidak memihak agar bisa memfasilitasi dialog atau membuat penilaian yang
objektif
. Mereka aktif mencari pemahaman dari berbagai sudut pandang.Sebaliknya,
apatisme
berarti
benar-benar tidak peduli
, tidak punya minat, dan tidak mau ambil pusing dengan masalah yang ada. Orang yang apatis biasanya tidak akan berusaha mencari informasi, apalagi menengahi. Mereka cenderung pasif dan tidak memiliki keinginan untuk berkontribusi pada solusi. Jadi, penting banget buat kita tahu
apa arti netral
yang sebenarnya: yaitu sebuah
pilihan sadar
untuk tidak memihak demi objektivitas dan keadilan, bukan karena tidak punya perhatian sama sekali.
Netralitas
itu butuh usaha untuk tetap
inform
dan
imparsial
, sementara apatisme adalah
minimnya usaha
atau
keinginan
. Membedakan keduanya membantu kita dalam menilai sikap orang lain dan juga dalam menentukan bagaimana kita sendiri seharusnya bersikap.### Netralitas dalam Keputusan SulitDi banyak situasi hidup, kita dihadapkan pada
keputusan sulit
di mana bersikap
netral
itu nyaris
mustahil
atau
tidak mungkin
dilakukan. Misalnya, dalam konflik keluarga atau keputusan bisnis yang krusial, terkadang kita harus memilih salah satu jalan, dan itu berarti kita tidak bisa sepenuhnya
netral
. Terkadang,
netralitas
bisa diartikan sebagai
penundaan keputusan
atau
menghindari tanggung jawab
. Padahal, ada saatnya kita memang harus mengambil sikap tegas dan memilih jalur yang kita yakini benar, meskipun itu berarti kita tidak lagi
netral
. Misalnya, seorang pemimpin perusahaan harus mengambil keputusan strategis yang mungkin menguntungkan satu departemen dan merugikan yang lain; di sini,
netralitas
murni tidak bisa diterapkan, melainkan harus ada
keputusan yang berani
berdasarkan pertimbangan terbaik untuk kepentingan keseluruhan.Memahami
apa arti netral
di sini adalah tentang menyadari bahwa
netralitas
bukanlah solusi untuk setiap masalah. Ada momen-momen di mana kita harus
berani mengambil risiko
,
mempertaruhkan pandangan
, dan
bertanggung jawab
atas pilihan yang kita buat, meskipun itu berarti kita tidak lagi berada di ‘zona aman’
netral
. Ini membutuhkan
kebijaksanaan
untuk tahu kapan harus tetap
netral
dan kapan harus
berpihak pada prinsip
atau
visi tertentu
. Ini juga menyoroti kompleksitas pengambilan keputusan di dunia nyata, di mana idealisme
netralitas
harus diseimbangkan dengan pragmatisme tindakan.## Bagaimana Mempraktikkan Netralitas dalam Hidup KitaNah, setelah kita paham banget
apa arti netral
dan seluk-beluknya, sekarang pertanyaannya:
gimana sih cara mempraktikkan netralitas dalam kehidupan kita sehari-hari
? Jangan khawatir, guys, ini bukan ilmu roket kok! Ada beberapa
strategi praktis
yang bisa kita terapkan biar kita bisa menjadi individu yang lebih
netral
di situasi yang tepat. Mempraktikkan
netralitas
bukan berarti kita jadi robot tanpa emosi atau pendapat, lho. Justru, ini tentang
mengasah kemampuan
kita untuk berpikir kritis, mendengarkan aktif, dan mengambil keputusan yang lebih adil dan objektif. Mari kita bedah tips-tips sederhana ini, yang bisa banget kita aplikasikan dalam interaksi sosial, pekerjaan, atau bahkan dalam cara kita memandang dunia.### Dengarkan Aktif dan Hindari AsumsiSalah satu kunci utama untuk bersikap
netral
adalah dengan
mendengarkan secara aktif
dan
menghindari asumsi
atau
prasangka
. Ketika ada orang yang bercerita atau dua pihak yang sedang berdiskusi,
jangan langsung memotong
atau
menarik kesimpulan
duluan, guys. Berikan perhatian penuh pada apa yang mereka katakan. Coba pahami
sudut pandang
masing-masing, bahkan jika kamu enggak setuju. Tanyakan pertanyaan klarifikasi untuk memastikan kamu benar-benar mengerti, bukan untuk mencari celah atau menyanggah.Hindari juga asumsi berdasarkan penampilan, latar belakang, atau apa yang orang lain katakan tentang mereka. Setiap individu punya cerita dan alasan masing-masing. Dengan mendengarkan secara aktif dan menunda penilaian, kamu membuka diri untuk pemahaman yang lebih dalam dan mengurangi kemungkinan bias. Ini adalah langkah fundamental dalam mempraktikkan
netralitas
, karena kamu membiarkan fakta dan perspektif berbicara sendiri, bukan diwarnai oleh prasangka pribadi. Memahami
apa arti netral
di sini adalah tentang
menjadi wadah informasi yang objektif
, bukan penyaring yang subjektif. Ini juga melatih kita untuk berempati dan melihat gambaran yang lebih besar, melampaui kesan pertama atau rumor.### Gunakan Bahasa Netral dan Hindari LabelisasiSeperti yang udah kita singgung sebelumnya,
penggunaan bahasa netral
itu penting banget buat mempraktikkan
netralitas
. Artinya, kita
menghindari kata-kata yang bisa memprovokasi
,
mengandung bias
, atau
melabeli seseorang/kelompok
dengan cara yang negatif atau stereotip. Misalnya, daripada bilang